Minggu, 02 November 2014

Manusia Dan Kegelisahan

MANUSIA DAN KEGELISAHAN


Nama               :           Redo Parsaoran Siregar

NPM               :           38414983

Kelas               :           1ID06

Jurusan            :           Teknik Industri





UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
2014/2015

DAFTAR ISI

Cover…………………………………………………………………………...       i
Daftar Isi……………………………………………………………………….        ii
Manusia Dan Kegelisahan
Makna Kegelisahan…………………………………………………................         3
A.    Penyebab Orang Gelisah………………………………………………         4
B.     Cara Mengatasi Kegelisahan………………………………………….          5
C.     Keterasingan…………………………………………………………...        5
D.    Kesepian……………………………………………………………….        6
E.     Sebab-sebab Terjadinya Kesepian…………………………………...           6
F.      Ketidakpastian………………………………………………………...         7
G.    Sebab-sebab Terjadinya Ketidakpastian…………………………….            7
H.    Usaha-usaha Penyembuhan Ketidakpastian……………………….. …..      9
I.       Pengalaman……………………………………………………….    …..      10
J.       Daftar Pustaka………………………………………………………...         12













MANUSIA DAN KEGELISAHAN

A. Makna Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata dasar gelisah. Gelisah berarti tidak tenteram, hatinya selalu merasa khawatir, tidak tenang, dan cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang memperlihatkan keadaan seseorang yang tidak tenteram.
Kegelisahan dapat diketahui dari gejala tingkah laku seseorang. Misalnya, tingkah laku yang berbeda dari sebelumnya, yaitu, Berjalan mondar-mandir dalam ruang tertentu., Memandang ke depan sambil mengepal tangan., Duduk termenung sambil memegang kepala.
Masalah kecemasan berkaitan dengan frustasi, yang dapat didefinisikan bahwa orang tersebut mengalami frustasi karena apa yang mereka inginkan tidak tercapai.
Sigmud Freud alhi psikoanalisa berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia, yaitu :
1.      Kecemasan Obyektif
Kecemasan  tentang  kenyataan adalah suatu  pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mecelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan adalah bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi tekut kalau  ia berada dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.

2.      Kecemasan Neorotis ( Syaraf )
Kecemasan  ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmud Freud kecemasan ini dibagi menjadi tiga, yaitu :
a.       Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan  timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan  dirinya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego, kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
b.      Phobia memiliki bentuk khusus yaitu pada intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari suatu obyek.
c.       Rasa gugup, gagap, dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id meskipun ego dan superego melarangnya.
3.      Kecemasan Moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, dan rasa kurang.
Rasa iri, benci, dengki, dan dendam itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Oleh karena itu, Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan  mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah, dan putus asa.

B. Penyebab Orang Gelisah
Sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar mau pun dari dalam. Semua menjadi gelisah bila ada hal yang  tidak  pasti atau di luar rencana yang kita buat.



C. Cara Mengatasi Kegelisahan
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi. Setelah kita tenang maka berdoalah kepada Tuhan agar kegelisahan itu benar-benar terganting dengan hal yang baik.

D. Ketersasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu berasal dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil, atau terpisahkan dari yang lain.
Keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar ataulama orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.
Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Perilaku yang tidak dapat diterima atau dibenarkan itu selalu menimbulkan keonaran dalam  masyarakat, sifatnya bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Hal itu akan  merugikan harta, nama baik, martabat, harga diri orang lain. Karena itu, orang yang berbuat itu dibenci oleh masyarakat dan berada daam keterasingan.
Keterasingan dalam hal ini sifatnya dapat dipaksakan oleh anggota masyarakt, ataupun oleh institusi yang diciptakan oleh masyarakat kepada si pelaku. Keterasingan yang dipaksakan oleh manusia lain dalam masyarakat misalnya, tidak simpati, tidak mau berurusan, tidak mau mendekati, tidak memperdulikan, memboikot, bahkan mengisolasi si pelaku. Apabila dengan perilaku masyarakat ini masih tidak mempan menyadarkan si pelaku itu, maka keterasingan itu dapat dipaksakan oleh institusi yang diciptakan masyarakan misalnya pengadilan.
Kekurangan yang ada pada diri seseorang dapat juga membuat keterasingan. Dalam hal ini bukan  masyarakt yang membuat orang itu terasing, melainkan diri sendiri karena ketidakmampuan atau karena membuat kesalahan. Dengan demikian orang yang bersangkutan tidak dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat inilah yang dihadapinya. Karena itu ia merasa gelisah atau terasing. Kesalahan yang dibuat seseorang juga dapat membuat orang itu dalam keterasingan, dan kerana itu ia merasa gelisah.

E.  Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.

F.   Sebab-sebab Terjadinya Kesepian
Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam  keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. Ia lebih senang hidup sendiri.
Kita perhatikan sepintas lalu keterasingan dan kesepian itu serupa tetapi tidak sama, namun ada hubungannya. Beda antara keduanya hanya terletak pada sebab akibat.
Jika kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat dari sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman sepergaulan karena teman-teman menjauhi, maka orang yang bersikap sombong itu hidup terasing, terpencil dari keramaian hidup sehingga kesepian.
Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja mengjauhi pergaulan ramai, kebalikan dengan orang yang bersifat sombong. Orang yang bersikap rendah diri, pemalu, minder, merada dirinya kurang berharga disbanding orang lain, maka orang itu lebih suka menyendiri karena menyendiri itu akibatnya menjadi kesepian.

G. Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata dasar tidak pasti. Secara bahasa tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, dan tanpa asal-usul yang jelas. Ketidakpastian secara istilah berarti suatu keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, dan tanpa arah dan tujuan yang jelas. Itu semua akibat dari pikiran yang tidak konsentrasi.

H. Sebab-sebab Terjadinya Ketidakpastian
Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu menerima rangsang-rangsang lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsang-rangsang baru. Kalau ia dapat berpikir baik akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Mereka menampakkan tanda-tanda obsesi, phobia, delusi, gerakan-gerakan gemetar, kehilangan pengertian, kehilangan kemampuan untuk menangkap sesuatu. Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
1.      Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tidak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.

2.      Phobia
Phobia ialah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada suatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3.      Kompulasi
Kompulasi ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tidak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali
4.      Histeria
Histeria ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekacawaan, pengalam pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap otang lain.
5.      Delusi
Delesi ialah menunjukkan pikiran yang tidak beres karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar lenyataan dan tidak sesuatu dengan pengalaman. Delesi dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
a.       Delusi Persekusi ialah menganggap keadaan sekitarnya jelek. Seseorang yang mengalami delusi persekusi tidak mau mengenal tetangga kiri kanan karena menganggap jelek.
b.      Delusi Keagungan ialah menganggap dirinya orang penting dan benar. Orang seperti itu biasanya gila hormat. Menganggap orang-orang disekitarnya sebagai orang-orang tidak penting. Akhirnya semua orang menjauhinya.
c.       Delusi Melancholis ialah merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium trements, hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-otot tak terkuasa lagi.
6.      Halusinasi
Halusinasi ialah khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra. Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya, ini nampak dalam perbuatan penderita. Penderita itu dapat menyadari perbuatan itu, tetapi tidak dapat menahan rangsangan khayalan sendiri.

7.      Keadaan Emosi
Dalam keadaan tententu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya, gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau telalu gembira dengan gerakan lari-lari, nyanyian, ketawa, atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak nafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu bahasa, termenung, menyendiri.

I.     Usaha-usaha Penyembuhan Ketidakpastian
Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Uuntuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si penderita. Andaikata penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Bila penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehinga tidak takut lagi.
Orang yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami musibah baru berbukang kesombongannya, tetapi mungkin tidak. anadikata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitanya dan dirinya sendiri.



J.    Pengalaman
Dulu saya pernah merasa asing dalam menjalin hubungan dengan teman-teman, saya merasa di acuhkan setiap apa yang saya katakana tidak pernah di dengar, tapi mungkin itu hanya penilaian ku saja.
Di dalam keluarga kita juga pernah merasa terasingkan, mungkin karena perhatian orang tua hilang atau lebih mementingkan adik kita sehingga kita merasa gelisah dan terasingkan. Tapi itu semua hal biasa yang akan kita lalui.
Aku bersyukur kepada Tuhan karena sampai saat ini aku masih di butuhkan orang sekitar yang mencintai aku. Aku masih di perlukan sehingga aku tidak merasa terasingkan
Masa-masa SMA adalah masa yang paling indah, mungkin perkataan itu benar, sebab saat itulah aku merasakan ketidak pastian dalam menjalin hubungan dengan seorang gadis di SMA. Aku merasa gelisah karena pernyataan cintaku tidak di tanggapi dengan serius begitu pula dengan ujian-ujian yang kita lakukan. Aku sangat gelisah bila pembagian nilai berlangsung, waktu itu pembagian nilai fisika, hatiku sangat berdebar kencang menunggu panggilan untuk namaku keluar, setelah dipanggil dan aku mengambil kertas ujian aku sangat terkejut dengan nilai yang tertera, aku mendapat nilai D. perasaan ku sangat tidak enak dan membuat aku ingin menyendiri.
Tapi kemudian aku berdoa dan memohon kepadaNya agar kesedihan ini berlalu agar aku menjadi lebih baik lagi untuk mengambil hikmah dari hal ini.
Saat ujian SBMPTN aku pun sangat gelisah. Aku tak tau soal macam apa yang akan di berikan pemerintah dan sangat gelisahnya lagi saat pengumuman SBMPTN. Jantung berdebar-debar, pikiranku tidak tenang, aku malah jogging waktu itu untuk menghilangkan sejenak rasa gelisah, tetapi tetap saja rasa gelisah itu datang.
Setelah keluar hasil dan dinyatakan disana bahwa aku Redo Parsaoran Siregar tidak lulus di perguruan tinggi negeri. Aku sangat kecewa melihat hasil itu.  
Kemudian aku mencari perguruan tinggi swasta yang ada di Jakarta, pilihanku jatuh kepada gunadarma. Karena melihat di blognya bahwa Gunadarma memasuki sepuluh universitas terbiak di Indonesia dan hanya satu-satunya universitas swasta yang masuk sepuluh besar.
Kegelisahn ku terobati karena aku telah menjadi mahasiswa di Gunadarma. Aku bersyukur kepada Tuhan bahwa aku bisa menjadi mahasiswa setelah beberapa bulan aku menganggur.
Sekarang aku akan berusaha untuk menjadi seorang sarjana. Agar ketidak pastian itu berkurang, aku harus terus belajar dengan baik.













K. Daftar Pustaka

Prastya Tri Joko, dkk . 2013. Ilmu Budaya dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar