Senin, 15 Juni 2015

Resensi Film Toba Dreams



Film Indonesia – Toba Dreams

RESENSI FILM
Judul Film : Toba Dreams
Sutradara  : Benni Setiawan
Genre        : Drama, Action
Produser   : Rizaludin Kurniawan
Penulis      : T.B. Silalahi
Durasi       : 144 menit
Main Cast : Vino G. Bastian, Marsha Timothi, Mathias Muchus

Menceritakan seorang pensiunan TNI bernama Sersan Tebe yang mendidik anak-anaknya dengan keras seperti dalam medan tempur. Tapi Sersan Tebe seperti prajurit lainya yang hanya meninggalkan tugas saat anaknya kecil dan dia pergi meninggalkan keluarga demi pengabdiannya kepada negara. Setelah pensiun, Tebe memutuskan kembali ke kampungnya di Sumatera Utara untuk melanjutkan hidup di sana. Salah satu anaknya, Ronggur, menolak hidup di kampungnya apalagi orang yang ia cintai berada di Jakarta.
Dia ingin membuktikan kepada ayahnya bahwa ia bisa sukses di Jakarta. Sehingga ia memustuskan merantau ke Jakarta seorang diri di saat ayah-ibu dan kedua adiknya telah kembali ke kampung halaman. Dengan penuh siasat untuk menjadi kaya, Ronggur berubah menjadi seorang mafia narkoba dan berhasil merebut Andini dari ketidaksetujuan orang tuanya yang beraasal dari keluarga ningrat.

Kelebihan   : Film ini banyak mengajarkan arti kehidupan dan banyak kata-kata bijak yang terdapat di dalamnya. Menurut saya film ini patut di ajungi jempol, dari adegan maupun tempat serta alur cerita sangat menyentuh. Saya saja hampir menangis. Pada film ini memperkenalkan dengan memperlihatkan indahnya alam Indonesia di Sumatera Utara sana, memperkenalkan Danau Toba dan kebudayaannya.

 Kekurangan : Film ini kurang diminati, karena saat kami menonton hanya sedikit atau sekitar 10-15% yang menonton dari kursi yang tersedia.
Menurut saya film ini cukup bagus dan memberikan pelajaran yang baik. Memberi pesan bahwa sebuah keluarga harus menjalin komunikasi yang baik sehingga tidak mengalami kesalahpahaman bahkan kekacauan pada keluarga tersebut. Sasaran ini tepat ditujukan untuk orang-orang dewasa karena memang beberapa adegan tidak layak diperlihatkan pada anak di bawah umur. Semoga perfilman Indonesia bisa terus maju dan berkembang sehingga bisa dikenal di mata Internasional.

Mengapa Film Indonesia kurang diminati ?
Orang Indonesia sendiri terkadang gengsi untuk menonton film dalam negeri.
– Orang Indonesia telah terdoktrin dengan bagusnya kualitas film luar negeri sehingga sering membandingkan kualitas, yang mengakibatkan enggan menonton film dalam negeri yang kualitasnya masih terbatas dan masih dalam proses pengembangan terutama pada efek.
– Konsep cerita yang terkadang kurang menarik.
– Banyaknya film Indonesia yang kurang mendidik, terutama untuk film-film horrornya.
Hal-hal tersebut hanya merupakan opini saya sebagai masyarakat umum yang memperhatikan perkembangan film di Indonesia.
Berikut merupakan lampiran perjalanan kelompok saya saat menonton film Toba Dreams




Tiket nonton ber-6 
  Saya, Dita, dan Nesya menunggu Ruth
Didya dan Koko :)
  
Tinggal Ruth dan Koko :)

 Selfie dulu bareng Nesya dan tiketnya hehe :)

 How excited ! Kita udah lengkap ber-6 :))

 *maaf gelap* tapi sepi .. Sempetin foto dulu.. Tapi kursi belakang pada sepi :(( Sedih juga yang nonton sedikit :( tapi kita tetep happy :)

*THE END*



Aku Masih Punya Harapan



 by Redo Siregar

Dia menantinya, dia pula yang menunggu
Akankah ini berakhir
Akankah si raja pulang
Akankah sang fajar bangkit sebelum raja pulang
Kemana engkau

            Kelelahan menghempas tubuh ini
            Hingga malam datang aku hanya terbaring
            Diam disekitar kunang-kunang
            Terengah di rembulan malam

Akankah dia pulang
Akankah dia kembali
Mungkin medan perang telah merengutnya
Mungkin sang raja telah menyatu dengan bumi

            Tunggu, aku masih punya harapan
            Dia belum hilang sepenuhnya
            Dia, dia, dia pasti pulang
            Karna dia telah berjanji pada buah hati ini

Cara Membersihkan Lensa Kamera



Cara membersihkan lensa kamera



Permukaan lensa memiliki lapisan khusus yang didesain  untuk memaksimalkan saturasi warna, kontras dan mampu meminimalkan flare. Lapisan ini sangat sensitif dan dapat dengan mudah tergores. Karena sedemikian sensitif lapisan ini, kita perlu berhati-hati dalam membersihkan lensa bahkan dari hal-hal yang sangat sederhana. Untuk merawat dan membersihkan lensa Kita dapat membeli cleaner kit yang dijual secara umum dengan harga yang sangat terjangkau. Beda kotoran beda pula cara penanganannya.  Pembersihan yang kita lakukan pada bagian  interior harus sangat hati-hati dan bebas dari ancaman debu. Berikut adalah penjelasannya :


1. Debu
Ketika kita sering menggunakan lensa sudah pasti disana akan menempel debu, baik yang sangat lembut sampai debu yang kasat mata. Cara mengatasinya adalah dengan menyapu secara lembut menggunakan kuas khusus dalam paket cleaner kit. Atau menyemprotkan udara menggunakan blower atau lazim disebut air blower dan jangan menggunakan blower bertekanan tinggi/canned air. Jangan mengusap dengan kain karena justru bisa menggoresnya.
2. Noda Sidik Jari
Membersihkan noda sidik jari memang sedikit sulit karena diperlukan perlakuan yang sangat lembut. Anda dapat menggunakan kain micro fiber atau tisu khusus lensa(sekali pakai) kemudian hembuskan nafas ke lensa dan sapu secara lembut. Menghembuskan nafas ke lensa berfungsi untuk sedikit memberikan uap agar lensa tidak kering saat diusap. Usapan dilakukan dengan gerakan memutar dari luar ke tengah. Apabila cara diatas belum berhasil kita bisa merendam kain dengan beberapa tetesan methanol/alkohol/cairan khusus pembersih lensa kemudian coba usap lagi dengan gerakan memutar. Hal yang perlu kita ingat adalah jangan mengaplikasikan alkohol/cairan secara langsung ke lensa karena justru bisa merusak lapisan pelindung permukaan lensa. Apabila kita tidak membawa kain mocro fiber atau tisu bisa menggunakan kain berbahan cutton, karena bahan ini mampu membersihkan dengan baik serta memiliki tekstur yang lembut. Jangan pernah menggunakan tisu facial, handuk, kertas, material berbahan polyster, atau kain dengan tekstur yang kasar.
3. Membersihkan fiewfinder dan Screen/LCD kamera
Debu pada viewfinder juga dapat mengganggu kejelasan penglihatan, kita bisa menggunakan micro fiber/cutton bud/kapas yang sedikit dibasahi kemudian usap, dan pada usapan kedua menggunakan micro fiber/kapas yang kering. Untuk membersihkan LCD/layar kita juga bisa melakukan hal yang sama dengan viewfinder, namun apabila kotoran membandel kita bisa menggunakan sedikit campuran air+alkohol. Usapan yang dilakukan harus satu arah sampai selesai, kemudian dengan arah berlawanan. Jangan mengusap dengan cara memutar.

Review Buku MCI



Meme Comic Indonesia (MCI). Apaan tuh? Sejenis bensin oplosan atau power ranger, ya? Kalo lo semua pernah liat gambar ini di facebook, twitter,  instagram, atau path elo, pasti kenal! Udah ngeh, kan? Sekarang, gue kenalin dedengkot-dedengkot di belakang Meme Comic Indonesia dengan segala hiruk-pikuknya. Berawal dari Admin P sang pelopor yang mengalami Gegana (Gelisah, Galau, Merana) akibat ke-jonesannya. Lalu, ada Admin ‘S’ yang setia. Menggantikan Admin ‘P’. Si gendut imut yang pendiam ngelebihin diemnya patung pancoran. Dan, ada Admin ‘Kitty’ si manis yang ngalahin manisnya gulali.

Klasifikasi cewek cantik dalam 4 kategori...

1. Cantiknya mutlak, nggak bisa diganggu gugat.
2. Cantik karena usaha.
3. Pernah cantik.
4. Suatu saat (insya Allah, doakan saja) bisa tampil cantik.


Alasan palsu cowok/cewek ke pasangannya...

1. “Kamu terlalu baik buat aku.”

     Artinya: “Kamu terlalu baik, mau-maunya pacaran sama aku yang nggak mau sama kamu.”

2. “Sebenernya selama ini, aku nganggep kita kakak-adek.”

     Artinya: “Iya, aku menganggap kamu kakak yang bisa disuruh-suruh.”

3. “Kayaknya nggak bisa deh. Soalnya aku mau fokus belajar.”

     Artinya: “Iya, belajar mencintai orang lain."

4. “Maaf aku nggak bisa. Kita beda keyakinan.”

    Artinya: “Iya, kita beda keyakinan. Kamu yakin kalau kamu ganteng, tapi akunya nggak yakin.”

Tentang Penulis

Widya Arifianti lahir 22 tahun silam dan ingin merayakan hidup dengan menulis setiap harinya. Sewaktu kecil, senang menulis buku harian, tapi seringkali kecolongan dibaca orang. Kini, ia memutuskan untuk menulis buku beneran yang semoga bisa dibaca banyak orang. Tak hanya menulis buku, Lulusan Ilmu Komunikasi UI ini juga menjadi copywriter untuk sebuah Advertising Agency, Pensil Media.