Senin, 16 November 2015

Tentang Cinta


Tidak semua orang bisa sukses dalam segala urusannya,begitupun dalam urusan cinta.Kegagalan dalam cinta seringkali membuat kita menjadi galau dan putus asa,bahkan bisa berakibat yang lebih buruk. Tapi tak selamanya kisa cinta berkhir dengan buruk.
Ada Cinta
By Redo
Cinta bukan lagi kesepian
Cinta bukan lagi kehampaan
Cinta bukan lagi hinaan
Ada bahagia dalam cinta
Ada kesenagan dalam cinta
Ada pengorbanan dalam cinta
Merah itu cinta
Cinta yang berani
Berani akan komitmen dengan segala cobaan

Cinta juga bukan kepada pasangan, banyak macam jenis cinta di dunia ini diantarnya akan kita bahas disini
Passion
Menurut Sternberg, passion atau gairah muncul dari kebutuhan biologis manusia. Dalam komponen ini, cinta terbentuk dengan adanya interaksi biologis lawan jenis untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Karena, hal tersebut merupakan elemen motivasional yang didasari oleh dorongan dari dalam diri yang bersifat seksual.
Intimacy
Komponen keintiman terbentuk melalui interaksi emosional yang berusaha untuk saling melengkapi satu sama lain. Elemen emosi, yang di dalamnya terdapat kehangatan, kepercayaan terhadap pasangan (trust), dan rasa berkeinginan membina hubungan.
Commitment
Sedangkan, komponen komitmen adalah elemen kognitif, yang mana bekerja untuk mempertahankan hubungan Anda dengan pasangan anda. Hal tersebut berupa keputusan untuk terus membina, menjaga dan tetap menjalankan suatu kehidupan bersama sampai batas waktu tertentu.



Sumber:

·         http://holikulanwar.blogspot.co.id/2014/08/kata-kata-motivasi-cinta-penuh-makna.html

Bangun Bangsa yang Mandiri!!!



Kemandirian
Menurut Masrun (1986:8) kemandirian adalah suatu sikap yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan sendiri dan untuk kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dari orang lain, maupun berpikir dan bertindak original/kreatif, dan penuh inisiatif, mampu mempengaruhi lingkungan, mempunyai rasa percaya diri dan memperoleh kepuasan dari usahanya.
Sikap kemandirian harus dimiliki bangsa indonesia terutama pada pemrintahannya dalam mengurus persoalan negeri ini. Rakyat yang mandiri berarti bangsa yang besar dan indonesia sedang mewujudkan itu
Banyak cara dalam memandirikan masyrakat mulai dari sektor pendidikan, pertanian, pertambangan, dan sumber daya manusia itu sendiri.
Permasalahan utama tentunya adalah mendorong agar pengembangan sumber daya manusia ini sanggup menghantarkan suatu bangsa mencapai tingkat kemandirian yang berkesinambungan. Era globalisasi menuntut adanya parameter daya saing sebagai satu satunya hal yang penting untuk menjamin suatu kemandirian, lebih lanjut, pembinaan karakter yang menuju pada mentalitas daya saing sendiri menuntut adanya sejumlah prasyarat pokok yang harus dijadikan acuan dalam setiap proses, atau yang lazim dikenal dengan rantai nilai.
Sejalan dengan hal tersebut, maka unsur pokok pembangun kemandirian bangsa terfokus pada tiga aspek penting yaitu:
1.      Peran kritis sumber daya manusia sebagai sumber daya yang terus terbarukan,
2.      Peningkatan daya saing dari sumber daya manusia tersebut, sebagai jaminan untuk adanya kemandirian bangsa yang berkesinambungan,
3.      Pemahaman bahwasanya mencetak mentalitas daya saing membutuhkan suatu rantai nilai dengan tatanan dan urutan tertentu. Serta keberhasilannyapun tergantung dari sampai sejauh mana tingkat pemenuhan kriteria dan persyaratan tersebut.
Ketiga aspek tersebut perlu mendapatkan suatu pelaksanaan agar mengiplemntasikan kepada masyarakat menjadi suatu tindakan nyata. Bangsa ini akan terus dihapai beragam masalah bila pertumbuhan sumber daya manusia lambat maka daya saing akan menurun dan kualitas produk maupun pendidik akan berdampak buruk bagi masyarakat .
Upaya strategis yang harus dilakukan oleh generasi muda dalam menghadapi hal tersebut adalah sebuah koordinasi gerakan revitalisasi kebangsaan yang diarahkan terutama pada penguatan ketahanan masyarakat dan bangsa terhadap segenap upaya nihilisasi dari pihak luar terhadap nilai-nilai budaya bangsa.

Adapun generasi muda dalam melaksanakan koordinasi gerakan tersebut memiliki 3 (tiga) peran penting yakni:
1.      Sebagai pembangun-kembali karakter bangsa (character builder). Di tengah tengah derasnya arus globalisasi, kemudian ditambah dengan sejumlah erosi karakter positif bangsa sementara adanya gejala amplifikasi atau penguatan mentalitas negatif, seperti malas, koruptif dan sebagainya, maka peran generasi muda adalah membangun kembali karakter positif bangsa. Peran ini tentunya sangat berat, namun esensinya adalah adanya kemauan keras dan komitmen dari generasi muda untuk menjunjung nilai-nilai moral di atas kepentingan kepentingan sesaat sekaligus upaya kolektif untuk menginternalisasikannya pada kegiatan dan aktifitasnya sehari-hari.
2.      Sebagai pemberdaya karakter (character enabler). Pembangunan kembali karakter bangsa tentunya tidak akan cukup, jika tidak dilakukan pemberdayaan secara terus menerus. Sehingga generasi muda juga dituntut untuk mengambil peran sebagai pemberdaya karakter atau character enabler. Bentuk praktisnya adalah kemauan dan hasrat yang kuat dari generasi muda untuk menjadi role model dari pengembangan karakter bangsa yang positif. Peran ini pun juga tidak kalah beratnya dengan peran yang pertama, karena selain kemauan kuat dan kesadaran kolektif dengan kohesivitas tinggi, masih dibutuhkan adanya kekuatan untuk terlibat dalam suatu ajang konflik etika dengan entitas lain di masyarakat maupun entitas asing.
3.      Sebagai perekayasa karakter (character engineer) sejalan dengan perlunya adaptifitas daya saing untuk memperkuat ketahanan bangsa. Peran yang terakhir ini menuntut generasi muda untuk terus melakukan pembelajaran. Harus diakui bahwa pengembangan karakter positif bangsa, bagaimanapun juga, menuntut adanya modifikasi dan rekayasa yang tepat disesuaikan dengan perkembangan jaman. Sebagai contoh karakter pejuang dan patriotisme tentunya tidak harus diartikulasikan dalam konteks fisik, akan tetapi dapat dalam konteks lainnya yang bersifat non-fisik. Peran generasi muda dalam hal ini sangat diharapkan oleh bangsa, karena di tangan mereka-lah proses pembelajaran adaptif dapat berlangsung dalam kondisi yang paling produktif.
Hal yang berat bagi para generasi muda adalah untuk memainkan ketiga peran tersebut secara simultan dan interaktif. Memang masih diperlukan adanya peran pemerintah dan komponen bangsa lainnya dalam memfasilitasi aktualisasi peran tersebut oleh generasi muda. Namun demikian konsentrasi peran tetap pada generasi muda. Tanpa adanya peran aktif mereka dalam gerakan revitalisasi kebangsaan yang dimaksud di atas, maka bukan tidak mungkin penggerusan nilai-nilai budaya bangsa akan berjalan terus secara sistematis dan pada akhirnya bangsa ini akan semakin kehilangan integritas dan jati-dirinya.


Sumber:
·         https://piyakpiyek.wordpress.com/tag/apa-itu-kemandirian/
·         http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=529

Selasa, 20 Oktober 2015

Pancong Legend

Jl. Komodo Raya, Beji Depok
(sebelah kantor kelurahan Depok Jaya, dari arah fly over Jl. Arif Rahman Hakim
lurus sampai lampu merah, masuk gang kecil, posisi warung di sebelah kiri)

Ini bukan resto, bukan juga kafe ataupun kedai tapi hmmmm sebutlah 'warung' karena memang ini hanya sebuah warung kecil di pojokan jalan Arif Rahman Hakim, Beji, tepatnya di sebuah gang disamping Kelurahan Depok Jaya. Meskipun kecil tapi coba tanya sama orang sekitar warung pancong atau warung sucang alias susu kacang, mereka pasti akan menyebut warung ini. Yap, Warung Pancong dan Indomie Mang Dadang & Mang Kumis ini memang hanya satu-satunya di seantero Depok dan sudah menjadi legenda yang namanya tersebar dimana-mana.

Meskipun hanya warung selayaknya warteg dan buka 24 jam, jangan harap bisa dapat  tempat duduk dan parkir saat weekend apalagi malam minggu. Warung Pancong  dan Indomie Mang Dadang & Mang Kumis ini memang menjual cemilan utamanya pancong namun dalam kemasan berbeda. Pancong disini diberi tambahan topping beraneka ragam seperti keju, cokelat, selai srikaya, stroberi ataupun susu. Minumannya tentu saja susu kacang yang terbuat dari air sari kacang hijau yang bisa dihidangkan panas atau dingin.

Pancong favorit disini adalah Pancong Keju Susu dan juga menjadi favorit saya dari dulu. Pancongnya dikukus sempurna dengan tekstue yang padat namun lembut daaaan juaranya itu taburan keju dan susu yang super melimpah, nggak ada yang lebih heaven dari sebuah cemilan murah namun dimasak dan disajikan sempurna kayak si pancong keju susu ini.



Yang nggak kalah juaranya tentunya Pancong Cokelat yang ditaburi limpahan meises cokelat. Uwaaaaah makin bahagia saya tiap kali nongkrong disini hihihi...



Untuk menikmati pancong disini, kita nggak perlu ngeluarin duit banyak cukup Rp1.500 untuk Pancong Original dan Rp8.000 - 9.000 untuk pancong dengan aneka topping. Susu kacangnya? Mureeeeh....segelas cuma Rp4.000. Kalau bosen sama pancong, bisa cicipi juga aneka roti bakar dan indomie rebus yang maknyuuus buat nongkrong malem-malem hihihi....








Warung Pancong & Indomie
Mang Dadang & Mang Kumis




Rabu, 14 Oktober 2015

TIGA DINASTI KERAJAAN DI TANAH BATAK


Sepanjang sejarah Suku Batak Kuno (Toba Tua) di Sumatera, pernah terdapat tiga dinasti kerajaan yang menyatukan berbagai kelompok suku yang mempunyai keterkaitan dengan beberapa suku dari India Selatan,  pedalaman Myanmar (Burma)  – Thailand dan Tibet, yang sebelumnya telah mendiami kepulauan dan Pulau Sumatera sejak abad sebelum masehi (+ 1.500 SM).  Pemimpin di antara pemimpin (Primus Interpares)suku membentuk dinasti yang menaungi kelompok klan, kerajaan-kerajaan suku di Tanah Batak (sampai dengan Aceh) dan selanjutnya Raja-raja Marga-marga dan Wilayah Huta, yaitu:

1.  Dinasti Sori Mangaraja
Dinasti ini dipimpin oleh raja turun temurun yang bergelar Sori Mangaraja (Sori Mangaraja diadaptasi dari gelar Sri Maharaj).  Sori Mangaraja I didampingi penasihat kerajaaan, Batara Guru, tokoh dari India Selatan.  Dinasti ini berdiri selama + 300-500 tahun, sejak abad ke-7 M (atau abad ke-9 M?) sampai dengan awal abad ke-12 M.
Ibukota kerajaan di Lobu Tua, Barus dan Pansur sebagai kota pelabuhan dan pusat perdagangan dunia.  Selama berdiri, Dinasti ini membangun peradaban dan kebudayaan yang tinggi dan maju. Dinasti berakhir akibat peperangan yang dahsyat antara Kerajaan Chola, India dengan Sriwijaya di wilayahnya.

2.  Dinasti Hatorusan
Dinasti berdiri selama hampir 300 tahun sejak awal abad ke-13 M sampai dengan awal abad ke-16 M dipimpin oleh raja turun-temurun yang bergelar Raja Hatorusan I-VII. Raja Pertama, Uti Mutiaraja, berasal dari keturunan Guru Tatea Bulan, Pusuk Buhit. Dinasti ini berupaya menata kembali dan meneruskan tradisi kerajaan dan kejayaan Dinasti Sori Mangaraja.  Ibukota Kerajaan di Barus dan kemudian bergeser ke pedalaman di perbatasan wilayah Aceh. Kamper dan kemenyaan tetap sebagai sumber penghasilan kerajaan yang diperdagangkan di pelabuhan Pansur, Barus.  Dinasti ini menyerahkan tampuk kuasa kerajaan ke Dinasti Sisingamangaraja dari Negeri Bakara.

3.  Dinasti Sisingamangaraja

Dinasti ini berdiri selama + 400 tahun,  sejak tahun 1500-an sampai dengan 1907. Pusat pemerintahan di Negeri Bakara, di bawah kepemimpinan Raja Sisingamangaraja I – XII.   Kerajaan ini bersama rakyatnya menghadapi peperangan selama 30 tahun dengan Belanda yang berusaha menaklukkan Tanah Batak.   Dinasti berakhir dengan gugurnya Sisingamangaraja XII, Ompu Patuan Bosar  Sinambela (Ompu Pulo Batu) sebagai Sisingamangaraja terakhir, pada pertempuran heroik di Si Onom Hudon tahun 1907. 

Jumat, 09 Oktober 2015

Gotong Royong


Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Katanya berasal dari gotong = bekerja, royong = bersama Bersama-sama dengan musyawarah, pantun, Pancasila, hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar Filsafat Indonesia seperti yang dikemukakan oleh M. Nasroen kemudian menikmati hasil pekerjaan itu bersama-sama pula.

Unsur-unsur gotong royong:
1.      Usaha atau kegiatan kerja bersama
2.      Setiap partisipan berpartisipasi menurut kemampuan masing-masing
3.      Berdasarkan keikhlasan dan suka rela
4.      Tanpa pamrih (tanpa harapan balas jasa)
5.      Kerja atau usaha tersebut bermanfaat bagi kepentingan bersama.

Prinsip-prinsip kegiatan gotong royong:
1.      Kegiatan tersebut dilakukan oleh orang-orang yang merupakan anggota suatu kesatuan: desa, kampung, pelajar suatu sekolah, organisasi tertentu, dan sebagainya
2.      Keikutsertaannya berdasarkan atas kesadaran bahwa kegiatan itu demi kepentingan sesama anggota sebagai kesatuan atau keluarga
3.      Tidak ada perasaan terpaksa atau pun didorong pamrih apa pun kecuali ingin menolong sesama warga.

Manfaat gotong royong:
1.      Meringankan beban, waktu dan biaya
2.      Meningkatkan rasa kekeluargaan dengan sesama
3.      Menambah kokohnya rasa persatuan dan kesatuan
4.      Mempertinggi ketahanan bersama.
5.      memperkecil permusuhan



Makna bergotong royong:
1.      Manusia tidak dapat hidup sendiri, melainkan harus bersama orang lain; manusia adalah makhluk social
2.      Tanggung jawab bersama yang menyangkut kepentingan orang banyak tidak hanya dipikul oleh orang tertentu saja, melainkan semua orang yang terlibat di dalamnya
3.      Kita tidak pantas berpangku tangan terhadap upaya mencapai kesejahteraan masyarakat, melainkan harus ikut bertanggung jawab dan segera berpartisipasi aktif
4.      Hasil upaya bersama harus dinikmati secara adil secara bersama pula
5.      Suka dan duka, sejahtera dan menderita dalam kehidupan bermasyarakat menjadi tanggungan bersama
6.      Kesadaran akan kepentingan masyarakat perlu diikuti dengan kemauan bekerja keras dan bekerja sama.

Gotong royong sangat dibutuhkan baangsa ini dalam membangun suatu tatanan yang kuat, fleksibel, dan ramping, untuk itu kita harus memiliki rasa kekeluargaan yang kuat agar tidak mudah lekang oleh waktu, kini di era globalisasi apa yang kita butuh mudah didapatkan dengan adanya internet. Di era-globalisasi kini semua semakin transfaran dengan gampangnya merekam dan membeberkan video atau foto di media social serta penggunan akun social media pun meningkat drastis.  Berhubungan dengan keluarga, saudara, maupun teman kini sangat mudah dilakukan dari social media, telefon, email, dan masih bnayak lagi, dengan semua kemudahan ini timbul rasa peduli tinggi dari setiap media social atau akun jasa-jasa sumbangan memudahakan kita untuk membantuk rakyat yang tjauh disana hanya dengan mentransferkan uang atau mem-follownya di akun-akun media social kita turut mendukung dan membantu masyarakat, keluarga, anak-anak yang tidak mampu di luar sana dengan mudah.
Gotong royong itu sederhana hanya dengan membantu sesama memiliki arti yang besar




Senin, 15 Juni 2015

Resensi Film Toba Dreams



Film Indonesia – Toba Dreams

RESENSI FILM
Judul Film : Toba Dreams
Sutradara  : Benni Setiawan
Genre        : Drama, Action
Produser   : Rizaludin Kurniawan
Penulis      : T.B. Silalahi
Durasi       : 144 menit
Main Cast : Vino G. Bastian, Marsha Timothi, Mathias Muchus

Menceritakan seorang pensiunan TNI bernama Sersan Tebe yang mendidik anak-anaknya dengan keras seperti dalam medan tempur. Tapi Sersan Tebe seperti prajurit lainya yang hanya meninggalkan tugas saat anaknya kecil dan dia pergi meninggalkan keluarga demi pengabdiannya kepada negara. Setelah pensiun, Tebe memutuskan kembali ke kampungnya di Sumatera Utara untuk melanjutkan hidup di sana. Salah satu anaknya, Ronggur, menolak hidup di kampungnya apalagi orang yang ia cintai berada di Jakarta.
Dia ingin membuktikan kepada ayahnya bahwa ia bisa sukses di Jakarta. Sehingga ia memustuskan merantau ke Jakarta seorang diri di saat ayah-ibu dan kedua adiknya telah kembali ke kampung halaman. Dengan penuh siasat untuk menjadi kaya, Ronggur berubah menjadi seorang mafia narkoba dan berhasil merebut Andini dari ketidaksetujuan orang tuanya yang beraasal dari keluarga ningrat.

Kelebihan   : Film ini banyak mengajarkan arti kehidupan dan banyak kata-kata bijak yang terdapat di dalamnya. Menurut saya film ini patut di ajungi jempol, dari adegan maupun tempat serta alur cerita sangat menyentuh. Saya saja hampir menangis. Pada film ini memperkenalkan dengan memperlihatkan indahnya alam Indonesia di Sumatera Utara sana, memperkenalkan Danau Toba dan kebudayaannya.

 Kekurangan : Film ini kurang diminati, karena saat kami menonton hanya sedikit atau sekitar 10-15% yang menonton dari kursi yang tersedia.
Menurut saya film ini cukup bagus dan memberikan pelajaran yang baik. Memberi pesan bahwa sebuah keluarga harus menjalin komunikasi yang baik sehingga tidak mengalami kesalahpahaman bahkan kekacauan pada keluarga tersebut. Sasaran ini tepat ditujukan untuk orang-orang dewasa karena memang beberapa adegan tidak layak diperlihatkan pada anak di bawah umur. Semoga perfilman Indonesia bisa terus maju dan berkembang sehingga bisa dikenal di mata Internasional.

Mengapa Film Indonesia kurang diminati ?
Orang Indonesia sendiri terkadang gengsi untuk menonton film dalam negeri.
– Orang Indonesia telah terdoktrin dengan bagusnya kualitas film luar negeri sehingga sering membandingkan kualitas, yang mengakibatkan enggan menonton film dalam negeri yang kualitasnya masih terbatas dan masih dalam proses pengembangan terutama pada efek.
– Konsep cerita yang terkadang kurang menarik.
– Banyaknya film Indonesia yang kurang mendidik, terutama untuk film-film horrornya.
Hal-hal tersebut hanya merupakan opini saya sebagai masyarakat umum yang memperhatikan perkembangan film di Indonesia.
Berikut merupakan lampiran perjalanan kelompok saya saat menonton film Toba Dreams




Tiket nonton ber-6 
  Saya, Dita, dan Nesya menunggu Ruth
Didya dan Koko :)
  
Tinggal Ruth dan Koko :)

 Selfie dulu bareng Nesya dan tiketnya hehe :)

 How excited ! Kita udah lengkap ber-6 :))

 *maaf gelap* tapi sepi .. Sempetin foto dulu.. Tapi kursi belakang pada sepi :(( Sedih juga yang nonton sedikit :( tapi kita tetep happy :)

*THE END*



Aku Masih Punya Harapan



 by Redo Siregar

Dia menantinya, dia pula yang menunggu
Akankah ini berakhir
Akankah si raja pulang
Akankah sang fajar bangkit sebelum raja pulang
Kemana engkau

            Kelelahan menghempas tubuh ini
            Hingga malam datang aku hanya terbaring
            Diam disekitar kunang-kunang
            Terengah di rembulan malam

Akankah dia pulang
Akankah dia kembali
Mungkin medan perang telah merengutnya
Mungkin sang raja telah menyatu dengan bumi

            Tunggu, aku masih punya harapan
            Dia belum hilang sepenuhnya
            Dia, dia, dia pasti pulang
            Karna dia telah berjanji pada buah hati ini