Film Indonesia – Toba Dreams
RESENSI FILM
Judul
Film : Toba Dreams
Sutradara
: Benni Setiawan
Genre
: Drama, Action
Produser
: Rizaludin Kurniawan
Penulis
: T.B. Silalahi
Durasi
: 144 menit
Main
Cast : Vino G. Bastian, Marsha Timothi, Mathias Muchus
Menceritakan
seorang pensiunan TNI bernama Sersan Tebe yang mendidik anak-anaknya dengan
keras seperti dalam medan tempur. Tapi Sersan Tebe seperti prajurit lainya yang hanya meninggalkan tugas saat anaknya kecil dan dia pergi meninggalkan keluarga demi pengabdiannya kepada negara. Setelah pensiun, Tebe memutuskan kembali ke
kampungnya di Sumatera Utara untuk melanjutkan hidup di sana. Salah satu
anaknya, Ronggur, menolak hidup di kampungnya apalagi orang yang ia cintai
berada di Jakarta.
Dia
ingin membuktikan kepada ayahnya bahwa ia bisa sukses di Jakarta. Sehingga ia
memustuskan merantau ke Jakarta seorang diri di saat ayah-ibu dan kedua adiknya
telah kembali ke kampung halaman. Dengan penuh siasat untuk menjadi kaya,
Ronggur berubah menjadi seorang mafia narkoba dan berhasil merebut Andini dari
ketidaksetujuan orang tuanya yang beraasal dari keluarga ningrat.
Kelebihan : Film ini banyak
mengajarkan arti kehidupan dan banyak kata-kata bijak yang terdapat di
dalamnya. Menurut saya film ini patut di ajungi jempol, dari adegan maupun
tempat serta alur cerita sangat menyentuh. Saya saja hampir menangis. Pada film
ini memperkenalkan dengan memperlihatkan indahnya alam Indonesia di Sumatera
Utara sana, memperkenalkan Danau Toba dan kebudayaannya.
Kekurangan : Film ini kurang diminati, karena
saat kami menonton hanya sedikit atau sekitar 10-15% yang menonton dari kursi
yang tersedia.
Menurut
saya film ini cukup bagus dan memberikan pelajaran yang baik. Memberi pesan
bahwa sebuah keluarga harus menjalin komunikasi yang baik sehingga tidak
mengalami kesalahpahaman bahkan kekacauan pada keluarga tersebut. Sasaran ini
tepat ditujukan untuk orang-orang dewasa karena memang beberapa adegan tidak
layak diperlihatkan pada anak di bawah umur. Semoga perfilman Indonesia bisa
terus maju dan berkembang sehingga bisa dikenal di mata Internasional.
Mengapa
Film Indonesia kurang diminati ?
Orang Indonesia sendiri terkadang gengsi untuk menonton film dalam negeri.
Orang Indonesia sendiri terkadang gengsi untuk menonton film dalam negeri.
–
Orang Indonesia telah terdoktrin dengan bagusnya kualitas film luar negeri
sehingga sering membandingkan kualitas, yang mengakibatkan enggan menonton film
dalam negeri yang kualitasnya masih terbatas dan masih dalam proses
pengembangan terutama pada efek.
–
Konsep cerita yang terkadang kurang menarik.
–
Banyaknya film Indonesia yang kurang mendidik, terutama untuk film-film
horrornya.
Hal-hal
tersebut hanya merupakan opini saya sebagai masyarakat umum yang memperhatikan
perkembangan film di Indonesia.
Berikut
merupakan lampiran perjalanan kelompok saya saat menonton film Toba Dreams
Saya, Dita, dan Nesya menunggu Ruth
Didya dan Koko :)
Tinggal Ruth dan Koko :)
How excited ! Kita udah lengkap ber-6 :))
*maaf gelap* tapi sepi .. Sempetin foto dulu.. Tapi kursi belakang pada sepi :(( Sedih juga yang nonton sedikit :( tapi kita tetep happy :)
Didya dan Koko :)
Tinggal Ruth dan Koko :)
How excited ! Kita udah lengkap ber-6 :))
*maaf gelap* tapi sepi .. Sempetin foto dulu.. Tapi kursi belakang pada sepi :(( Sedih juga yang nonton sedikit :( tapi kita tetep happy :)
*THE END*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar